Dengan mata yang sedikit tertutup, aku menggenggamnya dengan kedua tanganku. Setan yang ada di tubuh kami seakan-akan kompromi. Tanpa sungkan aku pun mengulum benda itu ketika Papa mengarahkannya ke mulutku.
Tidak hanya bibirku yang dijamah bibir Ayah. Leher mulusku pun tidak luput dari sentuhan Ayah. Bibir tersebut kemudian beranjak naik ke telingaku. Jantungku berdetak kencang dan wajahku terasa panas.
Ketika wajahku sudah berada tepat di depan penis Ayah, dengan perlahan kujilati seluruh penisnya dengan lidahku. Mulai dari ujung kepalanya yang berwarna kemerahan, hingga batangnya yang kekar. Sesekali cairan bening yang keluar dari penis Ayah juga aku jilati hingga bersih.
alasan seperti pergi ke pasar. Sensasinya8964 copyright protection8788PENANAv7jXb1M5eG 維尼
Kedua kakiku direntangkannya untuk mempermudah batang kemaluannya masuk. Perlahan-lahan kepala kontol itu menyeruak masuk menembus selaput dinding vaginaku.
Aku hanya dapat memejamkan mata serta menggigit pelan bibirku untuk menahan rasa sakit yang timbul dari dalam vaginaku. SITUS BOKEP Lambat laun rasa sakit yang kurasakan mulai hilang dan berganti dengan nikmat yang luar biasa.
malam pun juga masih sama dimana aku habiskan waktuku dengan bapak di kamar, dengan gaya yang berganti ganti aku di entot oleh bapak, dalam hati aku kagum dengan papaku yang sangat perkasa sampai akhirnya di pagi harinya aku bolos sekolah karena kecapekkan bercinta dengan bapakku sendiri.
Dan pada akhirnya kontol bapak sudah bisa masuk sepertiganya di tekan lagi dan lagi akhirnya semua kontolnya masuk “bleeeessssss ahhhhhh kontol yang masuk langusung menyentuh dinding rahimku tubuhku langsung seperti terasa kesetrum tak bisa aku bayangkan saat kontol bapak mulai bergoyang dengan nikmat bapak memaju mundurkan kontolnya.
Setelah itu barulah mereka mandi seperti biasa8964 copyright protection8788PENANAX9wA6RHfNw 維尼
selalu jadi pelampiasan nafsu suamiku. Tiap8964 copyright protection8788PENANArGD9ka4LSp 維尼
Lututku seketika lemas sehingga kini aku berada dalam posisi tengkurap di ranjang. Posisi tersebut membuat Ayah semakin beringas. Aku memberikan ruang dengan mengangkat pantatku sedikit ke atas.
Aku hanya diam saja diperlakukan seperti ini. Belum sempat aku berpikir atau berbuat sesuatu, tiba tiba wajah Ayah sudah berada sangat dekat dengan wajahku hingga membuatku menahan nafas.
Apalagi kondisiku setengah bugil. Belum lagi terjawab, tangan kanan Papa memegang daguku, sementara sebelah lagi tetap menggenggam tanganku dengan hangat. Ia angkat daguku dan aku menengadah ke wajahnya.
Sambil menindih tubuhku, bibirku diciuminya lagi. Tidak lama kemudian handuk yang melilit di tubuhku disingkapkannya, sehingga tubuhku kini dalam keadaan tanpa penutup sama sekali.